Jumat, 27 Desember 2019

iBU MERTUAKU

Hari ini saya dapat kabar telah meninggalnya Mertuaku premouan yang memang sudah sakit agak lama, semasa hidupnya mertuaku adalah orang yang keras tapi hatinya baik, beliau adalah seorang ibu yang sangat menyayangi anak anaknya. Masih kuingat ketika aku baru menikah dengan istriku dan kemudian istriku harus kubawa pergi ke tanah perantauan tempatku bekerja di daerah Sulawesi Utara, beliau ikut mengantar ke pelabuhan Tanjung perak, dia wanti wanti kepadaku " tolong jaga anakku jangan sakiti hatinya". Itulah ibu mertuaku kalau bicara tidak bisa pelan, di dapur dia bicara sampai di ruang tamu akan kedengaran.Tapi kami sudah tahu karakternya dan kami semua menyayanginya seumur hidupnya hanya memikirkan kebahagian anaknya, tanpa memikirkan kebahagiaanya sendiri, dengan anak menantunyapun dia sayang semua, dan aku bisa merasakan itu, ketika beliau sakit dan sakitnya makin hari makin parah kusuruh istriku pulang sepertinya aku sudah merasa menilai dari usia mertuaku yang sudah uzur lebih dari 80 tahun " pulanglah dik rawat mboke yang sedang sakit" begitu kataku. Benar tepat seminggu istriku disana ibu mertuaku pergi menghadap yang kuasa, tepat di hari Jumat hari yang penuh berkah, selamat jalan mertuaku kebaikanmu akan selalu kami kenang, semoga Allah SWT menempatkanmu di tempat yang layak di sisiNya

Kamis, 26 Desember 2019

SUSAH JADI IBU

Ternyata sekarang baru kusadari susahnya jadi seorang Ibu, sudah beberapa hari ini aku mengurus kedua anakku, karena istriku harus pulang Jawa mendadak untuk merawat ibunya iya mertuaku lah, yang sakit parah karena ongkos perjalanan yang mahal, tahulah sendiri harga pesawat kan gila- gilaan , untuk gaji seorang guru itu sangat berat, akhirnya diputuskanlah istriku pulang sendiri, karena dialah yang paling berkepentingan , sebagai anak siapa tahu ini adalah baktinya yang terakhir, tapi bukan berarti aku tidak perduli dengan keadaan mertuaku,terlalu lah ya, mau sama anaknya masak tidak mau dengan orang tuanya, karena keadaan lah yang membuat aku harus membuat skala prioritas. 
Singkat cerita anak2 di tinggal bersamaku , inilah baru kusadari ternyata berat jadi mama ngurus makan anak2 urus kebersihan rumah dan segala tetek bengek yang berhubungan dengan rumah dan anak2, sebagai laki- laki yang selama ini tahu beres mau makan tinggal makan jarang berhubungan dengan kompor dan bumbu dapur, sekarang dipaksa harus bisa beradaptasi dengan keadaan, berpikir bagaimana menghemat anggaran, pernah juga terpikir ah gampang soal makan nanti dibelikan makanan jadi di warung makan, tapi dihitung-hitung kok boros, kalau tiap hari beli bisa bangkrut, 
Kadang kasihan juga aku dengan anak anakku karena menghemat budget sering kumasakan telur dan Supermi kadang kumasakan sarden, untuk menghibur sekali-kali sih kubelikan nasi Padang itung itung  sebagai variasi menu he he ...
Itu baru soal makanan belum cuci baju, piring dll. By the way sekarang baru kusadari repotnya jadi seorang ibu
Akhirnya aku hanya berharap semuanya berjalan dengan baik, buat istriku rawatlah ibu mertuaku dengan baik mudah mudahan Allah mentakdirkan yang terbaik buat semuanya kami selalu doakan. nsya Allah aku dan anak anak disini sehat dan baik baik saja sampai kita bisa berkumpul kembali